Dikatakan
Anak berkebutuhan khusus atau ABK ketika seorang anak membutuhkan layanan
pendidikan yang khusus agar potensinya dapat optimal sebagai manusia.
Istilah
terkait anak luar biasa :
a.
Disability (cacat)
Adanya
bagian tubuh yang tidak ada. Selain itu bisa juga keterbatasan (ketidakmampuan)
personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang.
b.
Impairment (rusak)
Adanya
bagian tubuh yang mengalami kerusakan. Seperti misalnya buta dll.
c.
Handicap
Ketidakmampuan
akibat disability atau impairment. Seperti contoh anak yang buta sulit untuk
mengenal pola.
d.
At Risk (beresiko)
Anak
yang memiliki peluang untuk terkena kerusakan atau beresiko untuk berkebutuhan
khusus. Seperti contoh, anak yang tinggal di
pinggir rel kereta api at risk atau beresiko terkena tuna rungu.
Gangguan Indra
Gangguan
indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.
Gangguan
Penglihatan
1
dari 1000 murid menderita gangguan visual serius dan dikategorikan rusak
penglihatannya. Ini termasuk urid yang low
vision dan murid buta. Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang
antara 20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen di mana angka normlnya
20/20) apabila di bantu lensa korektif. Anak low vision dapat membaca buku dengan
huruf besar-besar atu dengan bantuan kaca pembesar.
Anak
yang “buta secara edukasional” (educationally blind) tidak bisa
menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran
dan sentuhan untuk belajar. Kira-kira 1 dri 3000 anak tergolong educationally blind. Hampir setengah
dari anak jenis ini dilahirkan telah dalam keadaan buta dan sepertiganya
mengalami kebutaan pada tahun-tahun awal kehidupan mereka. Banyak anak buta ini
punya kecerdasan normal dan berprestasi secara akademik apabila diberikan
dukungan dan bantuan belajar yang tepat. Namun, multiple disabilities seing kali bukan hal yang aneh dalam diri
murid yang tergolong educationally blind.
Murid yang menderita bermacam-macam ketidakmampuan ini sering kali membutuhkan
berbagai macam bantuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.
Salah
satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita ganggun atau kerusakan
penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran)
yang dengannya murid dapat belajar dengan baik. Anak yang lemah penglihatannya
akan lebih baik disuruh duduk di bangku paling depan di kelas.
Gangguan
Pendengaran
Gangguan
pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli dari lahir
atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemmpuan
berbicara dan bahasanya. Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran
mendapatkan pengajaran tambahan diluar kelas reguler. Pendekatan pendidikan
untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan
oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan membaca
gerak bibir, speech reading
(menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pedekatan
manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (fiinger spelling). Bahasa isyarat adalah sistem gerakan tangan yang
melambangkan kata. Pengejaan jari adalah “mengeja” setiap kata dengan menandai
setiap huruf dari satu kata.
Sekolah
Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
1.
SLBA : Tuna netra (usia 3-7 tahun, tidak lebih dari 14 tahun, perlu rekaman
dari dokter mata).
2.
SLBB : Tuna Rungu (usia 5-11 tahun, perlu rekaman dari dokter THT)
3.
SLBC : Tuna Grahita (IQ 50-75, perlu keterangan ahli dan psikolog)
4. C1 :
Tuna Grahita (IQ 25-50, usia 25-50, perlu keterangan ahli dan psikolog)
5.
SLBD : Tuna Daksa (untuk IQ normal, perlu keterangan dari otopedi dan syaraf)
6. D1 :
Tuna Daksa (untuk IQ dibawah rata-rata, usia 3-9 tahun, perlu keterangan dari
otopedi dan
syaraf).
syaraf).
7.
SLBE : Tuna Laras (anak memiliki kesulitan menyesuaikan diri atau pernah melakukan
kejahatan, umur antara 6-18 tahun)
8.
SLBG : Tuna Ganda (perlu keterangan dari dokter dan psikolog).
Ket
:
1.
Tuna Rungu (kesulitan mendengar )
2.
Tuna Netra (kesulitan melihat)
3.
Tuna Grahita (mental)
4.
Tuna Daksa (fisik)
5.
Tuna Laras (masalah dengan perilaku)
6.
Tuna Ganda (memiliki lebih dari 1).
0 komentar:
Posting Komentar